Bupati
Baru,Wonosobo Baru ?
Wonosobo,sebuah kota
yang begitu damai,jauh dari kebisingan industri dengan pranata sosial dalam
masyarakat yang masih cukup tradional.Mungkin keadaan ini lebih mirip sebagai
kota untuk orang-orang tua,dan memang seperti inilah keadaan kotaku
tercinta.Tak ada nafas-nafas industri,sangat jauh dari gambaran sebuah kota
modern.Haruskah putra-putra terbaik kabupaten dibiarkan begitu saja pergi
mencari penghidupan di tanah orang,karena tak ada kesempaatan untuk berkarya
dan berkreasi di rumahnya.Sebagai pemuda daerah sudah barang tentu mengabdi
pada daerah adalah sebuah cita-cita,memberikan segenap kemampuan dan keilmuan
yang ia miliki untuk bersama-sama membangun kotanya.
Sebenarnya tidaklah
sedikit bakat-bakat brilian yang dimiliki oleh Wonosobo,dari kota inilah
beberapa tokoh dan petinggi bangasa Indonesia dilahirkan.Sejak zaman kolonial
sampai zaman pasca reformasi sekarang sudah begitu banyak individu-individu
terbaik kota ini yang menjadi bagian dari usaha pembangunan bangsa,diantaranya
adalah Ir.Sakirman (petinggi politburo CC PKI), Pandji Surachman Tjokroadisurjo (menteri
kemakmuran pada kabinet presidensial,kemudian menjadi menteri keuangan pada kabinet
sjahrir 1), Letnan Jenderal Siswondo Parman (pahlawan revolusi), F.X.
Arif Adimoelja (guru
besar universitas airlangga) dan masih banyak lagi yang tentu tidak bisa di
sebutkan seluruhnya.Namun dengan begitu banyaknya Sumber Daya Manusia yang cerdas
tersebut,ditambah lagi dengan Sumber Daya Alam yang sangat melimpah,toh
nampaknya itu semua tidaklah cukup untuk menjadikan Wonosobo menjadi kota yang
dapat menjadi tempat berkreasi dan berkarya bagi putra daerahnya.Silih berganti
pemimpin seakan-akan tak ada artinya,hanya menjadi ajang kuat-kuatan bagi
mereka yang berduit dan berkuasa.
Tahun ini Bubati dan Wakil Bupati baru
telah terpilih,dengan menyisakan begitu banyak borok-borok busuk selama masa
pemilu.Dimulai dari politik uang yang sudah menjadi rahasia umum,dan nampaknya
tak dapat dihilangkan dari aktifitas pemilu di wonosobo.Ditambah lagi dengan
gugatan ke MK oleh salah seorang calon yang kalah kepada pemenang pemilu,atas
dasar dilakukanya politik uang.Tapi
bukankah semua calon juga melakukan hal yang sama cuma bedanya yang ini
lebih banyak,nggak tau malu,hahaha.Dan begitu banyak borok-borok lain yang
telah menjadi rahasia umum bagi orang wonosobo namun tanpa di sertai bukti yang
kuat,sehingga untuk menghormati asas presuption of innocence (asas praduga tak
bersalah) maka tidak bisa di sebutkan disini.Kemudian setelah menunggu cukup
lama akhirnya pasangan bupati dan wakil pubati terpilih Eko Purnomo dan Agus Subagyo akhirnya dilantik,tepat pada tanggal 17 februari
2016 di Lapangan Pancasila, kawasan Simpang Lima, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Namun pada
kesempatan hari ini saya tidak akan membahas tentang pelanggaran-pelanggaran
pada proses demokrasi di Wonosobo,ataupun tentang biografi tokoh-tokoh bangsa
yang lahir dan besar di Wonosobo.Melainkan tentang hal-hal kedepan yang harus
dilakukan oleh bupati wonosobo terpilih agar dapat menciptakan wonosobo baru
yaitu wonosobo yang aman,wonosobo yang sejahtera,wonosobo yang cerdas dan
wonosobo yang mengedepankan kebebasan berpendapat,berserikat,dan berkreasi.
Pendidikan
Hal pertama yang harus menjadi
perhatian bupati wonosobo adalah pendidikan,karena pendidikan yang rendah
adalah awal dari segala bentuk kesengsaraan.Orang miskin dapat menjadi
sejahtera dengan pendidikan,namun orang kaya dapat menjadi miskin dengan
kebodohan.Selain itu dalam UUD 1945 pasal 31 yang intinya berbunyi “setiap
warga negara berhak mendapatkan pekerjaan dan negara wajib membiayainya” .Tetapi
untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan terdidik tidaklah mudah,butuh
perbaikan dari semua elemen mulai dari tenaga pendidik yang
berkualitas,infrastuktur seperti sekolah,perpustakaan dan yang tidak kalah
penting adalah sitem pendidikan yang baik.Pendidik yang berkualitas adalah unsur
utama untuk menciptakan masyarakat yang cerdas dan terdidik,sehingga guru
sebagai tokoh pendidik yang paling berpengaruh harus menjadi representasi nyata
seorang pendidik yang berkualitas.Karena dalam bahasa jawa guru itu artinya digugu lan ditiru (di jadikan contoh dan
di ikuti) jadi kalau gurunya saja jelek otomatis akan melahirkan output berupa
masyarakat yang jelek pula.
Namun
berdasarkan data dari Kepala Bidang Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan Dinas Pendidikan,Kebudayaan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten
Wonosobo,jumlah guru yang belum memilik gelar strata satu masih berjumlah 20
%.Bukan berarti kualitas guru dapat dinilai dari tingkat pendidikanya namun
secara umum guru yang berpendidikan lebih tinggi memiliki kualitas lebih baik
dari guru dengan pendidikan yang dibawahnya,oleh karena itu di masa depan harus
diberlakuakan satandarisasi yang lebih tinggi lagi dalam proses perekrutan
seorang guru.Karena bukan menjadi rahasia lagi untuk lolos tes CPNS di
kabupaten Wonosobo harus menyediakan rupiah yang di sediakan untuk para pejabat
terkait di semua tingkatan,lalu apakah kita dapat mengharapkan akan muncul
tenaga pendidik yang berkualitas dengan proses perekrutan yang sedemikan ini.
Mengenai insfrastruktur berupa sekolah dan
perpustakaan saya rasa wonosobo sudah sedikit lebih baik dari pada aspek yang pertama,sedikitnya dalam satu
kecamatan telah berdiri satu SMA dan beberapa SMP serta SD.Hanya saja mutu dan
kualitas sekolahnya yang harus ditingkatkan,khususnya sekolah-sekolah yang
berada di kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat kota.Sedangkan untuk perpustakaan,wonosobo
baru memiliki satu perpusatakaan saja yang letaknya di pusat kota.Padahal
wonosobo adalah kota yang cukup
luas,bagaimana masyarakat yang berada di desa-desa pelosok dapat mengakses
perpustakaan tersebut.Saya kira bukan hanya orang kota saja yang butuh membaca
orang desapun demikian,namun mereka masih sangat kesulitan mengakses perpustakaan
yang terlampau jauh tersebut.Saran saya untuk pemerintah adalah disediakanya
perpustakaan berjalan selagi belum dapat membangun satu perpustakaan dalam
setiap kecamatan,agar semua masyarakat wonosobo dapat mengakses ilmu pengetahuan
dan wawasan yang sama.
Aspek lain yang juga perlu di perhatikan adalah sistem
yang baik,karena sistem yang baik akan melahirkan individu-individu yang baik
pula.Mau tidak mau kehidupan manusia akan selalu berada dalam sitem,dan sitem
telah menjadi suatu proses pembentukan karakter setiap manusia.Baik sistem yang
dibentuk oleh penguasa maupun sistem yang terbentuk secara alamiah dalam
kehidupan bermasyarakat dan bersosial,karena keduanya akan saling
mempengaruhi.Namun dalam dunia pendidikan nampaknya sistem yang di bentuk oleh
penguasa adalah hal yang utama,sebab dalam dunia pendidikan ada satu lembaga
yang menaungi sekolah-sekolah tersebut.Mulai dari kementrian pendidikan dan
kebudayaan di tingkat pusat dampai dinas-dinas pendidikan di tingkat
daerah.Dalam setiap lembaga tersebut sudah ada struktur yang tegas dan kongkrit,dengan
tugas lembaga yaitu mengeluarkan sebuah sistem pendidikan yang baik.Harapan
saya sistem pendidikan tersebut adalah sistem pendidikan yang dapat
mengeluarkan output-output berupa masyarakat yang cerdas dan berkarakter,yang
diajarkan untuk berfikir semuda mungkin,dan karakter yang ingin selalu berkarya.Tetapi
output yang demikian hanya dapat dihasilkan oleh sistem yang baik dan didukung
oleh tenaga pendidik yang berkualitas dengan
tidak melupakan infrastruktur pendidikan yang memadai.
Kesejahteraan dan Pengangguran
Kesejateraan dan pengangguran sebenarnya adalah hal
yang saling berkaitan,karena dengan memberikan pekerjaan untuk masyarakat yang
masih menganggur artinya pemerintah telah mencoba untuk memberikan kesejateraan
untuk warganya.Namun menurut keterangan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Wonosobo,jumlah pengangguran di wonosobo berjumlah 17.000 orang
yang terdiri dari bermacam-macam usia dan tingkat pendidikan.Sehingga hal ini
menjadi PR untuk bupati baru agar dapat memberikan lapangan kerja untuk
masyarakat yang masih menganggur,hingga tidak ada lagi pengangguran di
wonosobo.Selain pengangguran hal lain yang harus sesegera mungkin diatasi
adalah masalah kesejahteraan,dan ini lebih mengkhawatirkan lagi.Karena menurut data dari wakil gubernur jawa tengah,presentase penduduk miskin di
Kabupaten Wonosobo yang kini berada di angka 22,08 % menjadi yang terburuk
se-Jawa Tengah. Berada di bawah prosentase kemiskinan Provinsi Jateng yang
14,44 % dan Nasional 11,47 %, urutan paling buncit itu sekaligus membuat
Kabupaten Wonosobo bersama 14 Kabupaten lain masuk di zona merah peta
kemiskinan Provinsi Jawa Tengah, dan menjadi sasaran prioritas untuk
ditanggulangi.
Karena
dengan tingkat pengangguran dan kemiskinan yang begitu mengkhawatirkan akan
mudah sekali terjadi kejahatan,dan ini pula yang terjadi di Wonosobo.Segala
bentuk premanisme merajalela mulai dari penguasaan lahan terminal dan parkir,perampokan,pembegalan
dan bentuk-bentuk kejahatan yang lainya.Disamping itu dengan tingkat
perekonomian yang rendah akan membuat masalah yang lebih kompleks lagi seperti
perceraian dan KDRT,dimana yang akan merasakan dampaknya adalah calon-calon
pemimpin wonosobo.Selain itu aspek yang berhubungan dengan kesejahteraan dan
perlu di benahi adalah masalah biaya berobat di rumah sakit yang tidak dapat
dijangkau oleh semua elemen masyarakat bahkan terdapat adagium dalam masyarakat
bahwa orang miskin tidak boleh sakit,ini artinya terdapat suatu keadaan dimana
masyarakat sudah begitu pesimis pada janji pemerintah dari masa kemasa berupa
kesehatan gratis.Adanya program BPJS tentu telah memberikan angin segar,namun
perlu adanya pengawasan agar tidak terjadi penyimpangan serta terjaminya kesetraan
antara si kaya dan pengguna BPJS
Insfrastruktu
Umum
Masalah
inilah yang tak pernah lepas dari kota Wonosobo,hampir sepanjang kaki melangkah
di situlah jalan rusak tak terhindarkan.Bahkan terdapat adagium dalam
masyarakat wonosobo bahwa jalanan yang mereka lalui seperti kali asat (sungai kering),yang sudah
sepantasnya menjadi kolam ikan bukan tempat manusia menyusuri derah-daerah
dalam kota.Dan nampaknya masalah ini memanglah harus secepatnya diatasi,dikarenakan
saat ini popularitas wonosobo sebagai daerah pariwisata telah begitu
mendunia,hahaha.Bahkan Dieng sebagai tujuan destinasi utama di wonosobo
jalananya sungguh jauh dari kata baik,pasir dan kerikil bekas aspal terbang
kemana-mana.Selain jalan nampaknya sektor pariwisata sebagai salah satu
pemasukan APBD terbesar belum
dimanfaatkan dengan baik,masih banyak tempat wisata yang belum memiliki akses
yang baik.Sehingga perlu adanya kreatifitas yang lebih dari pemerintah untuk
memaksimalkan sektor yang satu ini,dan saya rasa telaga menjer di Wonosbo tidak
kalah dengan kawasan puncak di bogor,hanya perlu sosialisasi dan pembangunan
wahana-wahana yang sesuai.
Infrastruktur
olahraga juga merupakan satu hal yang penting,karena sampai saat ini Wonosobo
belum memiliki sebuah stadion utama sepakbola yang baik.Mana ungkin sebuah
lapangan dengan keadaan yang tak terawat dimana tidak ada tribun yang
mengelilinginya layak disebut stadion utama sepakbola.Namun disamping
infrastruktur-infrastruktur yang perlu pembangunan fisik tersebut perlu juga
pembangunan infrastruktur yang tak berwujud seperti pembangunan tata kota yang
rapi,karena sekarang kemacetan telah melanda hampir setiap jalanan di
wonosobo.Bahkan di daerah pasar kertek entah itu pagi,siang,sore atau malam
pasti disitu ada kemacetan,mungkin perlu
adanya penataan parkir di sekitar pasar.
Setelah
dilantiknya Bupati baru saya menginginkan wonosobo yang baru yang lebih baik
bukan malahan lebih buruk,kalau setelah dirasa-rasa anda tidak dapat memenuhi
tuntutan saya yang simpel ini saya harap anda dengan legowo mengundurkan
diri.Saya kira saya mampu dan siap menjadi pemimpin wonosobo,entah sekarang
atau masa depan,hehehe.Sekarang bukan saatnya lagi lepas serah jabatan
dilakukan dengan konser besar-besaran,melainkan dengan daftar-daftar kesuksesan
yang berkesan.Setelah itu semua anda lakukan tidak usah keluarkan lagi uang
pribadimu pada waktu pemiliu,karena aku akan memilihmu dengan kotaku yang
kutitipkan padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar