Cita-Cita dan Cinta Seorang Mahasiswa
Semakin jauh kaki melangkah,semakin banyak pula
jalan yang pernah kau tempuh.Bersama secercah harapan yang ada,tak akan lelah
aku untuk menjalani jalan yang tak ku tahu arahnya.Telah banyak ku ukir dalam
hidupku tentang sebuah cerita cinta,harapan,ambisi,dan masa depan yang hanya
akan menjadi sebuah kenangan.Besamanya jiwaku terus melayang menuju nirwana
yang tanpa batas dan kau akan bebas bercerita,lepaskan segala duka yang penah
kau sentuh dengan sengaja.Namun sampai saat ini aku masih tegak berdiri dengan
angkuh menatap masa depan,seakan-akan aku percaya bahwa aku akan dengan mudah
menjangkaunya.Masa depan yang benar-benar gemilang,berbalut kebahagianya yang
syarat akan cinta.Cinta yang sempurna dan sejati hingga memaksaku melupakan
cinta yang sementara,yaitu masa-masa mahasiswa.Percintaan mereka adalah sebuah keanehan
bagiku,yang tak pernah sedikitpun aku coba memahaminya.Melihat seorang laki-laki
dan wanita yang bermesraan bagiku bukan barang langka,dan aku tak memandangnya
sebagai cinta yang selalu kau dambakan itu.Hanya pelampiasan nafsu seorang
pemuda yang telah bosan dengan masturbasi,ini memang benar-benar nikmat
kawan,hahaha.Pernah terbesit dalam hatiku sebuah penghakiman pada diri sendiri,haruskah
aku mengikuti jalan fikir mereka yang telah kunyatakan salah.Haruskah aku tidak
menjadi diriku lagi agar tetap sepemikiran dengan mahasiswa-mahasiswa
itu,nampaknya benar kata Soe Hoek Gie “ Lebih baik diasingkan dari pada
menyerah pada kemunafikan “.Karena cinta bagiku memanglah hal yang tak pernah
sampai untuk ku renungkan,sebab cinta adalah sebuah kenyamanan,kebanggan,dan
arsitektur sempurna karya yang maha esa.Memang benar kawan cinta itu sempurna
bahkan tiada tara,yang dengan menyebutnya saja badanku menjadi merinding dibuatnya.Saat
kau mengingat akan kasih sayang ibu yang tiada batas,maka itulah cinta.Saat kau
mencoba untuk menghargai perbedaan yang kodrati ini,maka inilah sebuah cinta
yang hakiki dengan dampak maha dahyat.Sehingga aku merasa bahwa langkah yang ku
tapaki ini memanglah cinta yang sejati,karena cinta yang sejati tak terwujud dalam
ciuman mesra seorang pemuda kepada kekasihnya,namun uluran tangan untuk selalu
bersama dan menghapus kebencian.Lalu sebuah masyarakat multicultural yang damai
dalam perbedaan ini akan bersatu,setelah itu sebuah cita-cita baru dapat di
bicarakan.Cita-cita yang maha dahyat akan terus berkumandang dalam masyarkat
ini,entah itu tentang cita-cita bersama maupun ambisi pribadi.Namun dengan
cinta yang akan terus mengikat,dan semakin lama semakin erat.Saat dimana sang
kaya tak sungkan mengentas si miskin dari jurang lapar dan kehinaan,sedangkan
si miskin tak pernah lupa berterimakasih dalam tindakan.Inilah moment dimana
civil society bukan lagi sebatas wacana,dan akibatnya bangsa Indonesia yang
berdikari dalam segala hal dapat
diwujudkan.Masyarakat akan bahagia dan sejahtera,pemimpin tak lagi pusing
mencari celah membeli rompi KPK,dan bangsa Indonesia akan berdaulat sejajar
dengan semua bangsa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar