Rimba Raya Demokrasi Indonesia
Demokrasi
adalah suatu bentuk pemerintahan dimana pemerintahan berasal dari rakyat untuk
rakyat dan oleh rakyat,seperti itulah pengertian demokrasi menurut Abraham
Lincoln.Namun secara lebih tegas demokrasi adalah sebuah konsep sistem pemerintahan
dimana kepentingan rakyat menjadi sebuah prioritas utama dalam suatu negara,dan
menjadikan pemimpin negara tersebut sebagai seorang pelayan bagi rakyatnya.Secara
bahasa demokrasi diambil dari bahasa yunani,yaitu demos artinya rakyat dan
kratos artinya pemerintahan jadi secara bahasa demokrasi adalah pemerintahan
yang ada di tangan rakyat.Namun realita dalam kehidupan kita bermasyarakat dan
bernegara,khususnya di Indonesia.Demokrasi seolah-olah menjadi sebuah rimba
raya dimana manusia akan menjadi serigala untuk manusia lainya ( homo homini
lopus ),seperti itulah yang dikatakan Thomas Hobes.Seperti halnya dalam sebuah
rimba raya yang nyata,dimana singa memakan elang,elang memakan ular,dan ular
memakan tikus.Disitulah akan terpampang jelas sebuah hukum alam,saat yang kuat akan
menang dengan memakan si lemah.Dan saya kini telah melihat dengan jelas,hukum
alamlah yang sedang berkuasa dalam segala sendi sistem demokrasi di
Indonesia.Para politisi tengah mengumpulkan kekuatan sebesar-besarnya mulai
dari uang,simpatisan,preman,hinggu dukun-dukun yang selalu siaga mengawasi dari
santet,gendam hipnotis,pelet dan semua teman-temanya.Guna mendapatkan jabatan
politik yang diimpikan,kemudian lahirlah seorang singa berwajah manusia yang
menguasai rimba raya demokrasi Indonesia.Namun tentu bukan hal semacam ini yang
kita cita-citakan dari refoermasi 98 saat lautan manusia di segala penjuru Indonesia
berterik tentang kebebasan dan pembebasan,hingga tumbang sebuah rezim yang kita
anggap sebagai penyumbat suara rakyat.Suara-suara tentang 6 tuntutan reformasi
terus di dengung-dengungkan mulai dari Adili Soeharto dan kroni-kroninya,Laksanakan amandemen UUD 1945,Hapuskan
Dwi Fungsi ABRI,Pelaksanaan otonomi daerah yang seluas-luasnya,Tegakkan
supremasi hukum,dan Ciptakan pemerintahan yang bersih dari KKN.Namun semua itu hanya nyayian yang kini aku
tak tahu lagi kelanjutanya.Demokrasi yang menjadi salah satu tujuan
reformasi,kini malah semakin tak karuan.Bukan lagi suara rakyat yang
berkuasa,tapi secarik uang yang dihias citra yang menawan kini menjadi primadona.Akhirnya
praktik KKN malah semakin merajalela bukan hanya aparat lagi yang melakukanya,namun
telah menjadi budaya dalam masyarakat modern era reformasi.Lalu kalau sudah
seperti ini apa yang dapat kita lakukan apakah akan terus menikmati dan saling
menyalahkan,hahaha bangsa ini benar-benar lucu kawan.Machiavelli dalam Il
Principe pernah menulis kalau hanya batangnya yang busuk kita tinggal memotong
batang yang busuk itu.Namun kalau seluruh pohon ini telah busuk apakah kita
harus mencabut pohon ini,saya harap ada obat untuk penyakit yang satu ini.Penyakit
yang telah begitu kronis menyerang bangsa kita,dan membutuhkan kesadaran dari
semua pihak yang terlibat di dalamnya.Mulai dari masyarakat yang cerdas dan
beradab,Partai politik yang credible dan professional,para politisi yang jujur
dan ber-integritas hingga terwujudlah sebuah demokrasi yang ideal.Ketika antara
masing-masing politisi telah beradu gagasan tentang Indonesia masa depan,dengan
sebuah gagasan yang dapat di pertanggung jawabkan.Bukan lagi lagi kampanye
hitam dan politik uang yang jadi senjata utama,kemudian lahirlah bandit-bandit
negara di dalam istana.Maka mulai hari
ini juga kita harus merubah segala yang buruk yang telah menjadi bagian dari
bangsa kita,yang secara perlahan tapi pasti menyebabkan kehancuran yang tak
terelakan.
mantap kaka
BalasHapusmantap kaka
BalasHapuslanjutkan mas !!!
BalasHapus