Aku Ingin Menulis dengan Jiwaku

Lembaran Pertama Catatan Harian Seorang Pemuda

20 tahun sudah usiaku saat ini,tak mampu aku beranjak dari kemalasan yang selama ini membelenggu.Tanpa karya dan tanpa arti,itulah aku dan mungkin saat ini masih demikian itu.Aku benar-benar tersadar,telah berapa buku yang aku tamatkan.Terlampau sedikit,sangat....sangat.....sangat....sedikit.Tidak ada karya yang membuatku bangga bahwa aku layak menjadi seorang intelektual.Apakah hanya omong kosong yang mampu ku ucapkan tanpa dasar,tanpa arti dan hampa bagai tak berjiwa.Teringat kata seorang sastrawan yang benar-benar ku kagumi Pramoedya Ananta Toer namanya,tapi kami lebih suka memanggilnya Pak Pram.Dia kini memang telah tiada,namun apakah namanya hilang dimakan waktu.Saat ini namanya lebih tersohor melampaui usianya yang kini habis dimakan waktu.Karena bagi beliau secerdas apapun seseorang dia akan dilupakan oleh zaman,ketika dia tidak menulis.Terlepas dari itu semua,tentu kita merindukan seseorang yang menulis karena panggilan jiwanya.Bukan karena popularitas,lebih-lebih karena materi.Tidak terhitung berapa jumlah buku yang beliau tulis,juga tidak terhitung karya beliau yang di hilangkan oleh sejarah.Dari sejarah kelam bangsa Indonesia,saat dimana sang diktator berkuasa.Menebar ketakutan kesana kemari,mematikan kritik yang dianggap berbahaya untuk rezimnya.Itulah yang terjadi bila kekuasaan tidak lebih hanya untuk mengisi perutnya,kesewenang-wenangan yang dibalut ambisi pribadi benar-benar kotor dan menjijikan.Aku masih muda tentu idealismeku masih cukup tinggi,seperti kata Tan Malaka " Kemewahan terakhir adalah idealisme seorang pemuda ".Kemudian terfikir dalam benaku,apakah aku masih mampu untuk terus meentang penguasa.Apakah kebenaran bagiku tetap yang utama,tak peduli perut lapar juga harta pas-pasan.Ahhh,aku rasa aku ingin tetap seperti ini.Apakah mungkin Tan Malaka tetap menjomblo (maaf hehehe),karena beliau ingin terlepas dari tekanan kaum hawa yang kadang menjerumuskan.Yaaaa,aku rasa kisah Nabi Adam As telah menjelaskan semuanya,secara lengkap,tajam,dan representatif ckckck.Sudahlah apapun itu aku ingin terus membaca,menulis,dan memberiakan sumbangsihku pada negeri yang aku cintai ini.Semoga tuan merestui tekadku,dan membantu cita-cataku.Amiiiin