• About

Menyoal LGBT dan kebebasan menentukan pilihan ?

 on Jumat, 26 Februari 2016  

Menyoal LGBT dan kebebasan menentukan pilihan ?



LGBT atau Lesbi Gay Biseksual dan Transgender,saat ini benar-benar menjadi suatu topik perdebatan internasional.Ada yang pro namun banyak pula yang kontra,dan tidak ada suatu titik temu antara kedua belah pihak.Karena ini bukan perdebatan normatif tentang suatu paham ilmu pengetahuan,melainkan tentang kelompok minoritas yang ingin mendapatkan legitimasi dalam suatu kelompok yang lebih besar yaitu negara.Di negara kami sendiri,yaitu Indonesia.Yaitu sebuah negara yang mayoritas masyarakatnya adalah umat beragama,entah agama KTP atau tidak yang jelas mereka beragama.Dan dalam agama apapun,tentu LGBT adalah suatu perilaku yang tidak diharapkan.Oleh karena itu dapat dimaklumi jika LGBT mendapatkan penolakan dari mayoritas masyarakat Indonesia,tanpa memandang bahwa itu adalah suatu penyakit ataupun tidak,kelainan atau tidak,menular atau tidak,dan lain sebagainya.Membicarakan tentang LGBT di Indonesia,tentu ini masih merupakan suatu hal yang tabu dan debatable.Satu pihak berbicara tentang HAM sedangkan pihak lain berbicara tentang norma dan kepantasan.Kalau kita berbicara tentang HAM,inipun masih banyak di perdebatkan.Apakah dengan HAM manusia bebas berbuat sekehendak hatinya,ataukah HAM hanya memperbolehkan berperilaku sesuai yang di perbolehkan oleh negara.Titik tonggak HAM sendiri dimulai ketika PBB melakukan sebuah pertemuan di Paris pada tahun 1948,yang kemudian di kenal dengan Universal Declaration of Human Right.Yang intinya membahas tentang hak-hak manusia yang seharusnya di dapatkanya,seperti hak untuk hidup,berdagang,beragama dan lain sebagainya.Namun dengan akta perjanjian ini seakan-akan manusia ingin hidup sebebas-bebasnya,tanpa batasan dan tak mau dibatasai.Ketika melakukan cacian mereka anggap sebagai sebuah kritik,saat berperilaku bertentangan dengan masyarakat mereka menggapnya wajar,dan ketika di ingitkan mereka akan berkhotbah sekian lama dengan bercerita tentang sebuah dongeng yang di mereka sebut HAM.Apakah seperti itu yang di sebut HAM,saya rasa HAM tak sebercanda itu,hahaha.Oleh karena pada tahun 1998,beberapa negara mebuat sebuah akta tandingan yang bernama Universal Declaration of Human Responsibility.Yang menyebutkan bahwa dalam menerima sebuah hak,seorang manusia haruslah memenuhi kewajibanya.Kalau mereka ingin di hormati,maka harus menghormati begitu kurang lebihnya.Artinya,negara-negara lain di dunia pun sepakat bahwa HAM juga harus di imbangi dengan sikap bertanggung jawab dan kedewasaan.Mereka harus menghormati adat dan mindset yang terdapat dalam masyarakat setempat,tidak liar dan memboat onar.Begitupun juga masyarakat,mereka tidak boleh memperlakukan mereka dengan tidak baik.Mereka juga merupakan warga negara seperti kita,yang sudah sepantasnya mendapatkan hak sebagaimana yang kita dapatkan.Mereka bebas menentukan pilihanya,ingin menjadi hetero atau homo.Bebas berkumpul dan membuat suatu perkumpulan.Namun mereka juga harus menghargai masyarakat yang belum menerima kehadiran mereka.Kenapa harus bersuara secara lantang dan membuat keributan,jika masih bisa bersuara dengan pelan dan memberikan kedamaian.

Menyoal LGBT dan kebebasan menentukan pilihan ? 4.5 5 Unknown Jumat, 26 Februari 2016 Menyoal LGBT dan kebebasan menentukan pilihan ? LGBT atau Lesbi Gay Biseksual dan Transgender,saat ini benar-benar menjadi suatu top...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme