• About

Kita dan Kemiskinan

 on Jumat, 26 Februari 2016  

Kita dan Kemiskinan



Malam ini aku coba bergelut dengan kesendirian,kubiarkan otaku untuk memberi argument tentang hidupku,masa laluku dan harapanku.Terus tanpa lelah otaku menghardiku tentang masa laluku yang bodoh,lugu,dan tanpa ambisi karna bagiku biarlah harapanku berjalan sesuai dengan realita,karena hidupku bukan untuk masa depan untuk hari inilah aku ingin tetap bertahan.Tentang hidupku aku rasa tak menemukan apapun terhadap perenunganku malam ini,mungkin hanya roko’ku yang semakin lama semakin sedikit dan kopiku yang semakin lama semakin habis.Egoisme terus memaksaku untuk berpaling dengan manusia di kolong jembatan,dengan warga di pinggiran kali dengan manusia-manusia lain yang dilupakan oleh peradaban.Sedangkan nuraniku terus menahanku untuk terus membersamai mereka,berfikir tentang kehidupan mereka dan memberi solusi untuk kesejahteraan mereka.Tapi terlepas dari itu semua kadang aku merasa kecil,tak ada bermiliar-an dolar yang kumiliki untuk membantu mereka.Tak ada ilmu yang mampu kuberikan untuk membawa mereka pada kebebasan,juga aku bukan seorang penguasa yang akan mengentas mereka dari ujung jurang kehinaan.Aku butuh bantuanmu teman,bukan aku,kamu,atau dia tapi cita-cita akan terwujud bila kita bersama.Kembali ku sruput kopi hitamku yang kini hanya tinggal ampas,bersama dengan 5 batang rokok yang tersisa.Berhembus di tubuhku hawa dingin kota Wonosobo,kota yang membawaku terus ber imajiner dengan hari-hariku yang lalu.Hari-hari yang begitu lama kulalaui,kurasa tiduk kurang dari 18 tahun aku hidup di kota yang indah ini.Teringat peristiwa yang ku lalui kira-kira 3 tahun yang lalu,dimana aku berkunjung di rumah seorang teman yang tidak akan ku sebut namanya.Ketika itu aku menjenguknya,sudah 5 hari dia terbaring di kamarnya yang sempit,kotor,dan beralaskan tanah.Dia tidak sedang malas untuk berangkat sekolah.tapi seluruh badanya panas,tubuhnya mengginggil.Lalu apakah dia sudah dibawa ke rumah sakit atau dokter untuk berobat ? tidak dek,dia hanya diobati dengan obat warungan kata simbok menyebutnya.Aku keluar sebentar untuk mengambil air kompresan,yang merupakan terapi utama dan paling ampuh untuk manusia seperti mereka.Tidak ada dapur,tidak ada kamar mandi yang ada hanya seng dan kayu kemudian disusun diatas kolam ikan yang mereka namai kamar mandi umum.Bagaimana mungkin rumah yang ditinggali bersama 2 ekor kerbau dan beralaskan tanah tanpa ada satu buah kasurpun ada kamar mandi dalamnya.Apakah aku tidak boleh menangis melihat di masa kemerdekaan masih ada kehidupan yang demikian itu.Apakah aku tidak boleh marah melihat banyak pejabat yang terus menerus mengambil uang rakyat,saat rakyat mereka belum dapat hidup sebagaimana layaknya manusia.Tapi alhamdullialh temanku yang malang ini sekarang sudah di terima di instansi penjaga kedaulatan negara (katanya),setahuku mereka hanya menjaga tempat-tempat karaoke yang ada di kotaku,Semoga temanku ini tidak ikut-ikutan ya,hehehe.Tapi apapun itu,tentu ini merupakan bentuk dari kapitalisme yang telar mengakar kuat di berbagai segi kehidupan di negara kita.Kita dipaksa menjadi sapi untuk di peras oleh segelintir orang,atau menjadi anjing yang menakut-nakuti sapi yang bodoh itu.Mana mungkin seorang yang bekerja 8 jam sehari di pabrik kayu layak di bayar di bawah UMR.Namun apa daya mereka,orang yang lahir tidak dengan nasib baik.Sehingga bangku sekolahpun merupakan sebuah kemewahan yang tidak mampu terbayarkan.Perusahaan tentu akan dengan mudah memecatnya,bila ada karyawan yang cerewat menuntut hak-hak mereka yang memang seharusnya di bayarkan.Inikah yang dinamakan bonus demografi ?,dimana kaum-kaum kapitalis bebas memilih anjing-anjing yang penurut.Anjing yang diam saja ketika di suruh untuk mencari buruan untuk di berikan pada tuanya sedangkan si anjing hanya dapat tulangnya,begitu bodohkah kita hingga layak disamakan dengan anjing pemburu.Namun semuanya hanya kalian yang bisa merubahnya.bergerak dan berontaklah bila kehidupan ini tidak baik untuk kita.

Kita dan Kemiskinan 4.5 5 Unknown Jumat, 26 Februari 2016 Kita dan Kemiskinan Malam ini aku coba bergelut dengan kesendirian,kubiarkan otaku untuk memberi argument tentang hidupku,masa laluk...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
J-Theme